TIGA LANGKAH MENUJU IMPIAN

    Dengan menerapkan prinsip kesuksesan akan menjamin kedalam perjalanan menuju puncak kesuksesan dalam hidup, jika kita berjalan selaras dengan prinsip tersebut. Jika seseorang belum mendapatkan impiannya, jangan mengerutu dan menyalahkan kehidupan apalagi menyalahkan orang lain sangat tidak baik. Yang harus di lakukan adalah berhenti sejenak  dan mengevaluasi penyebab tertundanya pencapaian impian. Biasanya penyebab tertundanya pencapaian itu adalah orang - orang tersebut tidak berjalan selaras dengan prinsip kesuksesan.



Ada tiga penyebab seseorang tidak mendapatkan impiannya itu:

1. Salah dalam menetapkan strategi/action plan.
Ada beberapa orang yang mengatakan bahwa meskipun mereka telah menerapkan prinsip kesuksesan selama bertahun - tahun namun namun mereka tidak mendapatkan impian mereka bahkan bergerak semakin jauh dari impian itu.Apa yang salah? strategi/action plan yang mereka rancang salah,tidak tepat sasaran, atau tidak releven dengan kondisi yang ada. Jika belum mencapai target atau impian sesuai harapan, maka gantilah strategi lama dengan strategi baru yang lebih releven dan tepat sasaran.

2. Tidak melakukan prinsip kesuksesan yang berlaku.
Jika menurut analisis strategi yang dirancang telah tepat dan releven, maka evaluasilah apakah telah melakukan setiap rencana di dalam action plan dengan baik, tepat waktu, dan fokus. Renungkanlah dan analisislah, mungkin ada beberapa poin yang belum di jalankan dengan maksimal.
Action:
a. Hal - hal apa sajakah dari strategi yang belum dilakukan dengan maksimal?
b. Apa rencana yang akan dilakukan segera untuk menangani hal tersebut?

3. Tidak terlalu menginginkan impian tersebut
Ada beberapa orang yang akhirnya menyerah ditengah jalan, mendapatkan sedikit tantangan lalu tumbang dan melupakan impian tersebut.
Jika anda menyerah dan berhenti berusaha mengejar impian, mungkin anda tidak benar - benar menginginkannya.

Faktor menuju impian :
      What -> How -> Who
What (Apa)
 Langkah awal sebelum kita melakukan perjalanan (proses) adalah tentukan What-nya terlebih dahulu. What berbicara mengenai GOAL/tujuan yang ingin kita capai.

How (Bagaimana)
 Langkah kedua adalah menerapkan kata bagaimana dalam pikiran, merancang strategi untuk bisa memulainya agar bisa berjalan, salah satu faktor keberhasilan seseorang adalah dengan menerapkan pola pikir yang selalu ingin tau mengenai hal yang belum diketahuinya.

Who (Siapa)
 Setelah langkah pertama dan kedua tadi (What dan How) take action identifikasi dan lakukan berbicara dari siapa kita belajar dan meniru. Seperti Kita semua sejak lahir belajar dengan cara meniru orang lain. Demikian pula ketika kita dewasa, ada satu pola belajar dengan cepat, praktis, dan mudah diterapkan dengan istilah PPM :


    PPM = Perhatikan + Praktikkan + Modifikasi
Langkah pertama dan kedua (memperhatikan dan memperaktikan) adalah sebuah proses modelling, yakini mengikuti  model (orang - orang) yang telah terbukti sukses. Apa saja yang patut kita cotoh dari orang - orang yang telah sukses dibidang yang sama dengan kita? Tentu saja hal - hal positif yang mendukung kesuksesaannya. Namun demikian, salah satu bahaya dari mencontoh model adalah bahwa terkadang orang yang kita jadikan model tersebut memiliki beberapa kelemahan atau kebiasaan buruk. Hal  ini  tidak dapat dihindari karena bagaimanapun, yang kita jadikan model itu manusia, dan tidak seorangpun manusia yang bisa sempurna terkecuali Nabi, dengan karena itu kita harus bisa memilah - milah hal - hal positif yang dapat kita tiru dal hal-hal negatif yang perlu kita hindari.
Dengan modelling, kita akan lebih cepat menguasai dan mengerjakan sesuatu.
"Apa pun impian Anda, Anda pasti dapat meraihnya jka anda konsisten mengikuti prinsip-prinsip yang berlaku"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KDM Menerapkan filosofi Gapura Panca Waluya untuk Jawa Barat Istimewa.

KDM dan harapan masyarakat Jawa Barat.

HUKUM JUAL BELI SISTEM DROPSHIP